Minggu, 20 Mei 2012

pemanfaatan internet sebagai sumber belajar (prosedur penelitian)


A.    Prosedur Penelitian
Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan langsung terhadap responden dengan memberikan angket tentang efektivitas pemanfaatan internet sebagai sumber belajar biologi siswa di SMA Negeri se-Kota Padang. Pengumpulan data dilakukan dengan tahap-tahap:
1.      Mengurus surat izin penelitian ke Dinas Pendidikan Kota Padang, sekaligus memperoleh data jumlah sekolah dan jumlah siswa biologi SMA Negeri se-Kota Padang
2.      Konfirmasi dengan kepala sekolah, tata usaha, wakil dan guru bidang studi Biologi yang mengajar di kelas sampel
3.      Pelaksanaan pengumpulan data dari siswa kelas XI IPA SMA Negeri se-Kota Padang Tahun Pelajaran 2009/2010
4.      Analisis data dan penyimpulan hasil penelitian.
B.     Teknik Analisis Data
Data deskriptif yang diperoleh ditabulasi. Setiap angket yang diisi oleh siswa diolah berdasarkan skor yang telah ditentukan. Sesuai dengan skala Likert pernyataan Selalu (SL), Sering (SR), Jarang (JR), dan Jarang Sekali (JS), berturut-turut diberi nilai 4, 3, 2,1.
Pada setiap kolom dalam tabel menunjukkan letak nilai, maka setiap centangan pada kolom jawaban menunjukkan nilai tertentu. Maka analisis data dilakukan dengan mencermati banyaknya centangan dalam setiap kolom yang berbeda nilainya tersebut, lalu mengalikan dengan frekuensi pada masing-masing kolom dengan nilai kolom yang bersangkutan. Untuk lebih jelasnya disajikan dalam bentuk rumus nilai rata-rata.


Persamaan 4:

Keterangan:
            X = nilai rata-rata
            A= jumlah responden yang mencentang Selalu (SL)
            B= jumlah responden yang mencentang Sering (SR)
            C= jumlah responden yang mencentang Jarang (JR)
            D= jumlah responden yang mencentang Jarang Sekali (JS)
            (dimodifikasi dari Arikunto, 2006: 242)

Dari persamaan akan diperoleh nilai rata-rata untuk masing-masing item, untuk melihat bias atau tidaknya data yang diperoleh dilakukan penghitungan standar deviasi menggunakan rumus:
Persamaan 5:

 

Keterangan:       
SD          = Standar Deviasi
SS           = jarak setiap skor
N            = jumlah subjek

Persamaan 6:

   
Keterangan:
SS           = jarak setiap skor
       = jumlah kuadrat skor
    = jumlah skor dikuadratkan
N            = jumlah subjek
(Sukardi, 2008: 88)
Selanjutnya dihitung persentasenya. Menghitung persentase pemanfaatan internet sebagai sumber belajar Biologi siswa SMA Negeri se-Kota Padang dengan menggunakan rumus persentase:

Persamaan 7:


Keterangan :
P             = persentase hasil yang di peroleh
n             = nilai yang di peroleh
N                        = jumlah seluruh nilai

Setelah didapatkan persentase diterjemahkan menurut kategori  yang digunakan,  yaitu :
a.             81 % - 100 %     = sangat efektif
b.            61 % - 80 %       = efektif
c.             41 % - 60 %       = cukup efektif
d.            21 % - 40 %       = kurang efektif
e.             0 - 20 %              = sangat kurang efektif
(Dimodifikasi dari Purwanto, 1994: 82).

pemanfaatan internet sebagai sumber belajar (penutup)


BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari hasil pengolahan data penelitian, tentang pemanfaatan internet sebagai salah satu alternatif  sumber belajar biologi bagi siswa diperoleh persentase keefektifan internet sebagai sumber belajar. Persentase siswa yang memperoleh materi biologi dari internet yang sesuai dengan kurikulum sebesar 68.9%. Dalam hal biaya, persentase siswa yang mampu membiayai pemanfaatan internet sebagai sumber belajar berada pada tingkat 65.4%. persentase siswa yang memperoleh akses internet sebesar 63.3%. Kemudahan dalam memanfaatkan internet pada persentase 69.3%. persentase siswa yang memperoleh keuntungan dengan memanfaatkan internet sebagai sumber belajar biologi dan 67.9%. Persentase jawaban responden ini termasuk dalam kategori efektif (61%-80%). Hal ini menunjukkan bahwa pemanfaatan internet efektif sebagai sumber belajar bagi siswa di SMA se-Kota Padang.
B. Saran
Sehubungan dengan hasil penelitian yang diperoleh, maka penulis menyarankan:
1. Kepada kepala sekolah dan guru agar lebih menyosialisasikan pemanfaatan internet, baik berupa penyediaan sarana, pengelolaan, dan pelatihan dalam memanfaatkan internet sebagai sumber belajar bagi siswa.
2. Berhubung penelitian ini hanya dilakukan terhadap siswa kelas XI IPA SMA Negeri di Kota Padang, maka masih terbuka kemungkinan untuk peneliti selanjutnya untuk meneliti siswa di daerah lain.

pemanfaatan internet sebagai sumber belajar (metode penelitian)


BAB III
METODE PENELITIAN

A.    Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Penelitian ini dimaksudkan untuk menggambarkan apa adanya tentang variabel yang diteliti, dalam hal ini pemanfaatan internet sebagai sumber belajar biologi siswa kelas XI IPA dan peranan guru terhadap pemanfaatan internet sebagai sumber belajar bagi siswa.
B.     Populasi dan Sampel
1.      Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa dan guru biologi kelas XI IPA di SMAN se-Kota Padang, yang di sekolahnya telah menyediakan fasilitas internet. Adapun gambaran populasi dikemukakan pada Tabel 1.
Tabel 1. Distribusi Populasi Penelitian
No
Nama sekolah
Jumlah populasi (siswa)
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
SMAN 1
SMAN 2
SMAN 3
SMAN 4
SMAN 5
SMAN 6
SMAN 7
SMAN 9
SMAN 10
SMAN 12
SMAN 15
219
209
257
227
190
157
183
153
205
105
73
Jumlah
1.978
 (Sumber: TU sekolah, tahun pelajaran 2009/2010)

13

2.      Sampel
Sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA dari 6 SMA Negeri se-Kota Padang. Menimbang keterbatasan waktu, dana, dan tenaga penulis, dan sesuai dengan masukan yang diperoleh pada seminar proposal sebelumnya, teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah sampel kuota, dengan jumlah kuota 10% dari total populasi penelitian yaitu sebanyak 198 siswa. Pengambilan jumlah sampel ini sesuai dengan pendapat Arikunto (2006: 134) yang menyatakan bahwa jika jumlah subjeknya besar, maka dapat diambil antara 10-15%. Distribusi sampel penelitian disajikan dalam Tabel 2.
Tabel 2. Distribusi Sampel Penelitian
No
Nama sekolah
Jumlah siswa
1.
2.
3.
4.
5.
6.
SMAN 1
SMAN 2
SMAN 3
SMAN 6
SMAN 7
SMAN 10
29
35
35
30
32
37
Jumlah
198
(Sumber: TU sekolah, tahun pelajaran 2009/2010).
C.    Variabel dan Data
1.      Variabel penelitian
Pada penelitian ini ditetapkan variabel yang diteliti adalah pemanfaatan internet sebagai sumber belajar biologi bagi siswa SMA N.
2.      Data
a.       Jenis data
Jenis data dalam penelitian ini adalah data primer yaitu data yang diperoleh langsung dari hasil pengisian angket oleh siswa.
b.      Sumber data
Sumber data dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA SMA Negeri se-Kota Padang yang terpilih sebagai sampel.

lembar pengesahan


PENGESAHAN
Dinyatakan lulus setelah dipertahankan di depan Tim Penguji Skripsi Program Studi Pendidikan Biologi Jurusan Biologi Fakultas
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Negeri Padang

Judul





Nama

NIM

Program Studi

Jurusan

Fakultas
:





:

:

:

:

:
Studi Pemanfaatan Internet sebagai Sumber Belajar Biologi Siswa di SMA Negeri se-Kota Padang






Pendidikan Biologi
Biologi
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

Padang,    Juli 2010
Tim Penguji



Nama
Tanda Tangan
1.
2.
3.
4.
5.
Ketua
Sekretaris
Anggota
Anggota
Anggota
:
:
:
:
:




1.
2.
3.
4.
5.

pemanfaatan internet sebagai sumber belajar (latar belakang)


BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang Masalah
Pembangunan di bidang pendidikan sebagai salah satu bagian dari program pembangunan nasional perlu diwujudkan, guna meningkatkan dan memajukan sektor pendidikan. Kualitas pendidikan banyak mendapat sorotan dari masyarakat, para pendidik, dan pemerintah. Oleh karena itu, upaya perbaikan dan penyempurnaan di bidang pendidikan dalam hal proses pembelajaran harus selalu dilakukan. Sebagai langkah antisipasi, maka pendidikan banyak diarahkan pada penataan proses, penggunaan, dan pemilihan sumber belajar secara tepat. Semuanya dimaksudkan untuk pencapaian hasil belajar semaksimal mungkin.
Hakikat dari proses pembelajaran adalah proses komunikasi yaitu penyampaian informasi dari sumber informasi melalui media tertentu kepada penerima informasi. Berdasarkan hal tersebut, salah satu faktor kegagalan pembelajaran adalah adanya berbagai jenis hambatan dalan proses komunikasi tersebut. Hambatan itu, baik yang berasal dari guru maupun siswa yang membuat komunikasi belajar mengajar tidak berjalan secara efektif dan efisien.
Seiring dengan kebutuhan akan metode dan konsep pembelajaran yang lebih efektif dan efisien, pemanfaatan teknologi informasi dalam bidang pendidikan sudah menjadi suatu kebutuhan. Salah satu produk teknologi informasi yang dapat dijadikan sumber belajar baru dalam pendidikan adalah internet.
Internet secara  teoritis memberikan peran dan fungsi yang besar bagi dunia pendidikan. Pendidikan yang selama ini dibebankan pada kekurangan dan kelemahan, seperti keterbatasan ruang dan waktu, mampu dibantu internet dengan informasi terbaru (up to date), informasi yang dapat diulang-ulang sesuai keperluan, dengan jangkauan yang melewati batas-batas negara. Disamping itu internet juga memenuhi persyaratan-persyaratan sebagai sumber belajar karena adanya kemampuan internet dalam menampilkan video, suara, teks, dan gambar (Nugroho, 2010).
Berdasarkan hasil penelitian Rustikawaty (2008) terungkap, bahwa terdapat pengaruh yang berarti pemanfaatan internet terhadap hasil belajar biologi siswa kelas X SMAN 4 Padang Tahun Pelajaran 2008/2009. Temuan Rustikawaty ini dapat menjadi suatu dorongan bagi guru biologi untuk memberikan penugasan-penugasan kepada siswa guna memanfaatkan internet sebagai salah satu sumber belajar biologi. Namun sejauh ini penulis belum menemukan hasil penelitian mahasiswa biologi UNP yang mengungkapkan tentang pemanfaatan internet sebagai sumber belajar biologi, baik karena adanya tugas dari guru ataupun inisiatif mereka sendiri.
Pada observasi yang penulis lakukan di beberapa warung internet (Warnet) yang tersebar di kota Padang, dari tanggal 23 sampai dengan 28 Februari 2009 ditemukan bahwa mayoritas pengguna internet adalah siswa SMP, SMA dan mahasiswa perguruan tinggi. Berdasarkan  wawancara penulis dengan beberapa  siswa SMA yang berada di warung internet, terungkap bahwa pemanfaatan internet di kalangan siswa SMA cukup bervariasi. Mereka menggunakan internet untuk game online, komunikasi lewat email atau chatting atau lewat blog pribadi melalui fasilitas blogspot, multiply, friendster dan facebook. Diantara siswa menyatakan bahwa mereka memanfaatkan internet untuk mencari tugas-tugas yang diberikan guru di sekolah, serta untuk menambah pengetahuan mereka.
Berkenaan dengan ini, terlihat bahwa siswa telah memiliki kemampuan untuk mengakses internet. Kemampuan siswa dalam mengakses internet tersebut didukung oleh adanya pembelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dan tersedia fasilitas internet di sekolah. Dari 16 SMA Negeri di Kota Padang, 11 sekolah telah menyediakan fasilitas internet untuk siswa.  SMA Negeri yang telah menyediakan fasilitas internet untuk siswa adalah SMAN 1, SMAN 2, SMAN 3, SMAN 4, SMAN 5, SMAN 6, SMAN 7, SMAN 9, SMAN 10, SMAN 12, dan SMAN 15.
Berdasarkan uraian tersebut di atas, didukung dengan adanya kemampuan siswa mengakses internet, telah tersedianya fasilitas internet, dan adanya pembelajaran TIK di sekolah maka penulis melakukan penelitian untuk mengetahui pemanfaatan internet sebagai sumber belajar biologi siswa SMA Negeri se-Kota Padang.

pemanfaatan internet sebagai sumber belajar (kerangka teori)


BAB II
KERANGKA TEORITIS
A. Kajian Teori
1.      Belajar dan Pembelajaran
Proses belajar dan pembelajaran merupakan serangkaian kegiatan yang tidak terpisahkan satu sama lain. Belajar merupakan usaha untuk merubah tingkah laku ke arah yang lebih baik, sehingga terjadi proses berfikir yang mampu menimbulkan pengalaman baru bagi siswa. Setelah mengikuti proses belajar maka diharapkan siswa memperoleh pengalaman baru dalam berinteraksi dengan lingkungan. Hal senada diungkapkan oleh Hamalik (2008: 28) ”Belajar adalah proses perubahan tingkah laku melalui interaksi antara individu dengan lingkungan”.
Pembelajaran adalah pengembangan pengetahuan, keterampilan dan sikap pada saat individu berinteraksi dengan informasi dan lingkungan. Selain itu pembelajaran juga merupakan upaya pembimbingan terhadap siswa agar yang bersangkutan secara sadar dan terarah dan berkeinginan untuk belajar dan memperoleh hasil seoptimal mungkin sesuai dengan keadaan dan kemampuannya (Tim MKDK, 2003: 37).
7
 
Upaya pembelajaran dilakukan secara sadar dalam artian siswa yang belajar menyadari bahwa ia membutuhkan kegiatan belajar. Dalam proses belajar, siswalah yang memegang peranan penting, sedangkan guru adalah pendidik yang membelajarkan siswa. Dimyati dan Mudjiono (2006: 259) menyatakan bahwa,”perilaku belajar siswa merupakan proses belajar yang dialami dan dihayati sekaligus merupakan aktifitas belajar tentang bahan dan sumber belajar di lingkungannya”.
Komunikasi antara siswa dengan sumber belajar termasuk dalam kategori terlaksananya proses pembelajaran (Ikhwanuddin, dkk., 2002 : 388). Proses belajar akan lebih efektif bila siswa melakukan kegiatan belajar dalam suasana yang menyenangkan dan dapat menghayati objek secara langsung (Angkowo dan Kosasih, 2007: 48).
2.       Internet sebagai Sumber Belajar Biologi
Sumber belajar merupakan segala daya yang dapat dimanfaatkan guna memberi kemudahan kepada seseorang dalam belajar. Sumber belajar secara garis besar dibagi menjadi dua kelompok sumber belajar yaitu: sumber belajar yang dirancang (learning resources by design) dan sumber belajar yang dimanfaatkan (learning resources by utilization) (Sudjana dan Rivai, 2003: 76-77).
Dari pengertian tersebut menunjukkan bahwa pada hakikatnya sumber belajar begitu luas dan kompleks, lebih dari sekedar media pembelajaran. Segala hal yang sekiranya diprediksikan akan mendukung dan dapat dimanfaatkan untuk keberhasilan pembelajaran dapat dipertimbangkan menjadi sumber belajar. Dengan pemahaman ini maka guru bukanlah satu-satunya sumber tetapi hanya salah satu saja dari sekian sumber belajar lainnya.
Salah satu tujuan pemanfaatan sumber belajar adalah untuk mendukung kegiatan pembelajaran. Untuk mencapai tujuan tersebut, harus memilih sumber belajar yang dapat bermanfaat secara efektif dengan memperhatikan kriteria tertentu. Sudjana dan Rivai (2003: 85) menyatakan kriteria umum dalam memilih sumber belajar yaitu: ekonomis, praktis dan sederhana, mudah diperoleh, bersifat fleksibel dan komponen-komponennya sesuai dengan tujuan. Siahaan (2006:793) menyatakan pemilihan sumber pembelajaran hendaklah mempertimbangkan kesesuaian dengan materi kurikulum, keterjangkauan dalam pembiayaan, ketersediaan peralatan, ketersediaan di pasaran, dan kemudahan dalam pemanfaatannya. Internet termasuk salah satu sumber belajar yang dapat dimanfaatkan (learning resources by utilization). Pada mulanya internet didesain untuk keperluan komunikasi, namun dalam perkembangan selanjutnya dimanfaatkan untuk keperluan pembelajaran.
Internet adalah kependekan dari interconnected-networking, secara harfiah dapat diartikan sebagai jaringan komputer yang terhubung di dalam beberapa rangkaian (Wikipedia, 2010) . Internet merupakan salah satu produk teknologi informasi yang memiliki hampir semua nilai-nilai praktis suatu sumber belajar. Melalui internet dapat diperoleh berbagai informasi tentang materi belajar secara mandiri dan dapat dimanfaatkan untuk mendukung motivasi belajar. Apabila dibandingkan dengan sumber belajar lainnya, kehadiran internet memberikan perubahan dalam cara belajar, melakukan penelitian, berkomunikasi, dan berinteraksi. Tjiptono dan Santoso (2000: 8) menyatakan keunggulan internet sebagai media riset, diantaranya:
1)      Jangkauan global, akses data melampaui batas-batas negara
2)      Akses 24 jam
3)      Kecepatan internet jauh lebih baik bila dibandingkan dengan sumber data tradisional karena internet bersifat real time
4)      Mudah mengakses berbagai situs di internet
5)      Biaya relatif
6)      Interaktif dan fleksibel

Hal ini senada dengan (Angkowo dan Kosasih, 2007:23) yang menyatakan bahwa internet memungkinkan akses informasi ke banyak narasumber dan hampir semua tema dapat diperoleh di internet.
Standar kompetensi TIK SMA kelas XI semester 1, salah satunya adalah menggunakan internet untuk keperluan informasi (Depdiknas, 2006: 10). Indikator pencapaian untuk standar kompetensi ini diantaranya siswa mampu menjelaskan cara mengakses internet, dan cara memperoleh informasi dalam bentuk gambar, animasi atau video dari internet.
3.      Peranan Guru dalam Pemanfaatan Sumber Belajar
Guru adalah figur yang berperan penting dalam pendidikan. Menurut Sagala (2009: 64) inti dari proses pembelajaran adalah interaksi edukatif antara guru dan siswa. Interaksi edukatif ini berproses dengan nilai-nilai yang berasal dari sumber belajar. Pada dasarnya sumber belajar ini ditujukan kepada siswa, namun menurut Djamarah (2005: 21) pemanfaatan sumber belajar juga tergantung pada kreatifitas guru, untuk tercapainya tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan dalam satuan pembelajaran.
Sagala (2009: 65) menyatakan bahwa guru juga berperan sebagai sumber belajar, tetapi bukanlah satu-satunya sumber belajar. Siswa dapat memanfaatkan setiap komponen yang memberikan informasi sesuai dengan arahan guru dan kurikulum yang berlaku di sekolah. Karwono (2007) lebih merinci lagi peranan guru dalam pembelajaran individual, menurutnya dalam pembelajaran individual peranan guru adalah sebagai fasilitator, konsultan, pengarah, pembimbing, dan penerima hasil kemajuan belajar siswa.
4.      Tinjauan tentang Materi Pelajaran Biologi
Dalam petunjuk teknis pengembangan silabus dan contoh/model silabus SMA/MA mata pelajaran biologi, dinyatakan bahwa karakteristik mata pelajaran biologi mempelajari fenomena alam, baik secara kualitatif maupun kuantitatif. Dalam struktur keilmuannya, biologi memiliki objek berupa kerajaan/ kingdom plantae (tumbuhan), animalium (hewan), dan protista. Ketiga objek tersebut dikaji dari tingkat molekul, sel, jaringan, organ, individu, populasi, komunitas, sampai tingkat bioma.
Adapun persoalan yang dikaji meliputi 9 tema dasar yaitu: (a) Biologi (sains) sebagai proses inkuiri/penemuan, (b) Sejarah konsep biologi, (c) Evolusi, (d) Keanekaragaman dan keseragaman, (e) Genetik dan keberlangsungan hidup, (f) Organisme dan lingkungan, (g) Perilaku, (h) Struktur dan fungsi, dan (i) Regulasi. Materi pokok untuk kelas XI IPA SMA semester 1 terdiri dari tiga Standar Kompetensi (SK) yaitu:
1.      Memahami struktur dan fungsi sel sebagai unit terkecil kehidupan
2.      Memahami keterkaitan antara struktur dan fungsi jaringan tumbuhan dan hewan, serta penerapannya dalam konteks salingtemas
3.      Menjelaskan struktur dan fungsi  organ manusia dan hewan tertentu, kelainan/ penyakit yang mungkin terjadi serta implikasinya pada salingtemas.
(Depdiknas, 2006: 22)
Dari penjabaran SK mata pelajaran biologi untuk kelas XI IPA SMA semester 1 tergambar bahasan yang akan dikaji dalam mata pelajaran biologi. Internet dapat menampilkan halaman web yang berisi materi biologi mencakup ketiga SK tersebut.
Dengan menggunakan salah satu mesin pencari yang populer penulis melakukan observasi ketersediaan materi pokok untuk kelas XI IPA SMA semester 1  menggunakan Google (Anonimous, 2010), diperoleh data, berikut ini:
1.      ±45,200 hasil untuk penelusuran dengan kata kunci  ”sel hewan”
2.      ±54,400 hasil untuk penelusuran dengan kata kunci ”sel tumbuhan”
3.      ±141,000 hasil untuk penelusuran dengan kata kunci ”struktur dan fungsi sel”.
4.      ±48,500 hasil untuk penelusuran dengan kata kunci ”struktur dan fungsi jaringan tumbuhan”.
5.      ±12,300 hasil untuk penelusuran dengan kata kunci ”struktur dan fungsi jaringan hewan”.
6.      ±8,590 hasil untuk penelusuran dengan kata kunci ”struktur dan fungsi organ manusia”.

Dari data  di atas terlihat, bahwa banyak materi biologi yang dapat ditemukan di internet.

studi pemanfaatan internet sebagai sumber belajar (kata pengantar)


KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirabbil ‘alamin , atas berkah dan karunia Allah SWT penulis dapat menyelesaikan penelitian yang berjudul “ Studi Pemanfaatan Internet sebagai Sumber Belajar Biologi Siswa di SMA Negeri se-Kota Padang”. Penulis mengucapkan terimakasih kepada pihak-pihak yang berperan dalam menyelesaikan studi dan penelitian ini. Oleh sebab itu, pada kesempatan ini penulis menyampaikan terimakasih kepada:
1.      Bapak Drs. Ristiono, M. Pd. sebagai Pembimbing I yang telah menyediakan waktu, tenaga, pikiran, dan kesabaran untuk membimbing penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
2.      Bapak Drs. Ardi, M.Si. sebagai Pembimbing II yang telah menyediakan waktu, tenaga, pikiran, dan kesabaran untuk membimbing penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
3.      Ibu Dr. Hj. Ulfa Syukur, M. Si, Bapak Dr. Abdul Razak, S.Si., M.Si, dan Ibu Ernie Novriyanti, S.Pd., M. Si. selaku Tim Penguji.
4.      Bapak Armen SU selaku Penasehat Akademis.
5.      Ibu Dr. Hj. Ulfa Syukur, M.Si. selaku Ketua Jurusan Biologi, Ibu Dra. Helendra, M.S. selaku Wakil Ketua Jurusan, dan Ibu Dra. Heffi Alberida, M.Si. selaku Koordinator Seminar.
6.      Bapak dan Ibu staf pengajar Jurusan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Padang.
7.      Dinas Pendidikan Kota Padang yang telah memberikan izin penelitian.
8.      Bapak Kepala Sekolah, majelis guru dan staf administrasi SMA negeri se-Kota Padang.
9.      Teman-teman seperjuangan serta semua pihak yang telah membantu baik moril maupun materil kepada penulis dalam menyelesaikan penelitian ini.
Semoga bimbingan, bantuan dan motivasi yang bapak, ibu dan teman-teman berikan kepada penulis, menjadi amal kebaikan dan mendapatkan nilai pahala dari Allah SWT.
Penulis menyadari sepenuhnya hasil penelitian ini belum sempurna. Oleh karena itu, penulis mengharapkan saran dan kritikan yang membangun demi kesempurnaan skripsi ini. Penulis berharap penelitian ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Atas perhatian dari semua pihak penulis mengucapkan terimakasih.


Padang, 16 Juli 2010
                                                                                                            Wassalam,

                                                                                                            Penulis